Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mendeteksi Gas H2S dengan Gas Detector

Ady Water sebagai molecular sieve distributor untuk H2S removal akan berbagi pengetahuan tentang cara mendeteksi gas H2S dengan Fixed Gas Detector dan Portable Gas Detector. Perbedaan Antara Detektor Gas Portabel dan Tetap:

1. Panjang dan Kontinuitas Deteksi. Deteksi gas portabel hanya aktif ketika digunakan oleh personel yang membawanya dan perlu diaktifkan secara manual.

ementara itu, sistem deteksi gas tetap memberikan pemantauan gas yang konstan selama 24/7 tanpa intervensi manusia. Hal ini berarti sistem deteksi tetap memberikan perlindungan keselamatan yang berkelanjutan bahkan saat tidak ada personel di area kerja.

2. Fleksibilitas dan Portabilitas. Detektor gas portabel sangat fleksibel dan mudah dibawa ke area kerja yang berbeda. Karena portabel, personel dapat menggunakannya saat bekerja di lokasi yang berbeda atau saat inspeksi dan pemeliharaan di area yang sulit dijangkau oleh sistem deteksi tetap.

Namun, karena portabel, detektor gas ini harus diuji, diisi ulang baterai, dan memiliki pasokan daya sendiri. Detektor gas tetap, di sisi lain, terhubung secara permanen ke sistem kelistrikan atau daya lainnya dan tidak memerlukan perawatan baterai yang terus-menerus. Namun, keterbatasan fleksibilitas dapat terjadi karena detektor tetap tidak dapat dipindahkan ke lokasi kerja yang berbeda dengan mudah.

Gambar dari wikipedia

Tempat-tempat Ditemukan Sumber Gas H2S

Gas hidrogen sulfida (H2S) dapat ditemukan dalam berbagai lokasi di kilang minyak. Beberapa lokasi umum di mana gas H2S hadir adalah sebagai berikut:

1. Penyimpanan Minyak Mentah

Minyak mentah diangkut melalui pipa atau kapal dan disimpan menunggu untuk diproses.

Gas hidrogen sulfida dapat ditemukan di ruang udara tangki dan dapat menyebabkan korosi pada tangki, mengurangi umur produk, dan ketika tangki terisi, konsentrasi ruang udara akan meningkat.

2. Kolom Distilasi

Minyak mentah dipisahkan menjadi berbagai komponen dalam kolom distilasi berdasarkan titik didihnya.

Komponen paling ringan digunakan untuk gas, sementara elemen paling berat digunakan untuk aspal.

Meskipun sistem ini bersifat tertutup, bahaya dapat terjadi karena gas H2S dapat hadir di penukar panas, tungku, kolom destilasi, tungku vakum, dan penukar panas bagian bawah.

3. Hydrotreater & Hydrocracker

Hydrotreater digunakan untuk menghilangkan sulfur dan hydrocracker memecah rantai hidrokarbon panjang menjadi rantai lebih pendek untuk menciptakan produk minyak bumi yang lebih efisien.

Tindakan ini dilakukan pada katalis pada tekanan dan suhu tinggi dengan kelebihan hidrogen.

Hidrogen dan sulfur bergabung dan membentuk H2S, yang kemudian dikirim ke unit pemulihan untuk menciptakan air dan sulfur. Kandungan H2S dalam umpan harus dimonitor bersama dengan deteksi kebocoran.

4. Pencampuran (Blending)

Proses ini adalah pencampuran fisik berbagai hidrokarbon untuk menghasilkan produk akhir dengan karakteristik yang diinginkan.

Bahaya H2S dapat terjadi selama pengambilan sampel, inspeksi, pemeliharaan, dan peralihan (turnaround).

5. Proses Pengolahan Kimia (Chemical Treatment Process)

Proses ini menghilangkan kontaminan seperti sulfur, nitrogen, oksigen, logam terlarut, dan garam.

Dalam proses ini, aroma, warna, dan stabilitas oksidasi minyak ditingkatkan. Hidrogen sulfida umum digunakan selama pemulihan sulfur dan proses penyaringan hidrogen sulfida.

Bahaya gas H2S dapat terjadi selama pengambilan sampel, inspeksi, pemeliharaan, dan peralihan.

6. Pembangkit Listrik

Kilang minyak memiliki berbagai operasi lain termasuk pembangkit listrik, pembangkit uap, sistem pendingin, pengolahan air limbah, dan sistem pembakaran gas.

Potensi bahaya H2S dapat terjadi di sekitar menara pendingin dan air limbah terkontaminasi. Selalu berhati-hati selama pengambilan sampel, inspeksi, dan pemeliharaan.

Dalam lingkungan kilang minyak, pemantauan dan deteksi gas H2S sangat penting untuk melindungi keselamatan karyawan dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.

Mengapa Perlu Mendeteksi Gas H2S?

Deteksi gas H2S merupakan langkah penting dalam industri minyak dan gas. Gas hidrogen sulfida adalah gas yang beracun, berbau seperti telur busuk, dan dapat menyebabkan berbagai bahaya serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa deteksi gas H2S sangat perlu:

Bahaya Kesehatan dan Keselamatan

Salah satu alasan utama untuk mendeteksi gas H2S adalah karena potensi bahaya kesehatan dan keselamatan yang ditimbulkannya.

Gas H2S memiliki tingkat toksisitas yang tinggi dan bahkan dalam konsentrasi rendah, dapat menyebabkan gejala yang merugikan, seperti iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan.

Pada tingkat konsentrasi yang lebih tinggi, gas H2S dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, dan gangguan pernapasan.

Bahkan, paparan jangka panjang atau konsentrasi tinggi dapat berakibat fatal.

Banyak pekerja di industri minyak dan gas berisiko terpapar gas H2S, terutama di lokasi seperti pengeboran, pengolahan, dan pengangkutan.

Oleh karena itu, mendeteksi dan memantau tingkat gas H2S di lingkungan kerja sangat penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan.

Bahaya Lingkungan

Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, gas H2S juga dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan.

Pada konsentrasi yang tinggi, gas H2S dapat merusak kehidupan tumbuhan dan hewan serta mengganggu ekosistem alami.

Selain itu, jika gas H2S terlepas ke atmosfer dalam jumlah besar, dapat berkontribusi pada polusi udara dan membentuk asam sulfat, yang dapat menyebabkan hujan asam dan merusak lingkungan secara keseluruhan.

Mendeteksi dan mengendalikan emisi gas H2S adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan melindungi ekosistem alam.

Keamanan Fasilitas

Penting untuk mendeteksi gas H2S guna menjaga keamanan fasilitas di industri minyak dan gas.

Gas H2S yang terakumulasi di dalam ruang tertutup atau area yang tidak memiliki sirkulasi udara yang cukup dapat menyebabkan bahaya letupan.

Jika gas H2S bocor dan mencapai konsentrasi yang mengenai batas peledakan, dapat menyebabkan ledakan dan kebakaran, mengancam keselamatan personel dan merusak fasilitas produksi.

Dengan menggunakan detektor gas H2S, fasilitas dapat mengidentifikasi dan mengatasi bocoran gas dengan cepat, sehingga mengurangi risiko letupan dan kebakaran yang dapat mengakibatkan kerugian besar.

Kepatuhan Regulasi dan Standar Keselamatan

Industri minyak dan gas tunduk pada berbagai regulasi dan standar keselamatan yang ditetapkan oleh otoritas pemerintah dan badan pengawas.

Salah satu persyaratan umum adalah pemantauan dan pengendalian gas berbahaya seperti H2S.

Dalam banyak yurisdiksi, perusahaan harus mematuhi batas paparan H2S yang ditetapkan untuk melindungi kesehatan karyawan dan lingkungan.

Dengan menggunakan alat deteksi gas H2S yang andal, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan regulasi dan standar keselamatan yang berlaku, serta menjaga reputasi dan legalitas operasional.

Pencegahan Kecelakaan dan Keadaan Darurat

Mendeteksi gas H2S secara dini membantu dalam pencegahan kecelakaan dan keadaan darurat. Dalam banyak kasus, bau khas H2S tidak selalu cukup untuk memberi peringatan dini tentang adanya gas berbahaya tersebut.

Karena gas H2S adalah gas tanpa warna dan gas tersebut bisa menumpuk di area tertentu tanpa tercium, detektor gas H2S sangat penting untuk memberikan peringatan dini kepada pekerja dan personel keselamatan tentang adanya bahaya.

Alat deteksi gas H2S yang dipasang di lokasi kerja memberikan keuntungan besar dalam mengidentifikasi potensi bahaya sebelum mencapai tingkat konsentrasi yang membahayakan.

Dengan begitu, kesempatan untuk merespons secara cepat dan efektif meningkat, sehingga kecelakaan dan keadaan darurat dapat dicegah atau dikendalikan sejak dini.

Molecular sieve digunakan untuk menghilangkan gas H2S dengan metode adsorbsi selektif

Tingkat Bahaya Gas H2S

Gas hidrogen sulfida (H2S) dapat hadir dalam berbagai konsentrasi di lingkungan kerja di industri minyak dan gas.

Untuk memastikan keselamatan karyawan dan personel yang bekerja di sekitar gas H2S, API (American Petroleum Institute) telah menetapkan beberapa kondisi untuk menggambarkan tingkat bahaya gas H2S.

Berikut adalah empat kondisi API yang digunakan untuk mengidentifikasi tingkat bahaya gas H2S:

1. Kondisi Tanpa Bahaya (No Hazard Condition)

Kondisi ini terjadi ketika suatu sumur atau area tidak akan menembus formasi gas H2S yang diketahui.

Dalam kondisi ini, zona tersebut dianggap sebagai daerah 'tanpa bahaya'. Peralatan khusus tidak diperlukan untuk bekerja di daerah ini, tetapi tetap harus memperhatikan keselamatan umum.

2. API Kondisi I (Bahaya Rendah)

Kondisi ini terjadi di lokasi kerja di mana konsentrasi H2S kurang dari 10 PPM (Parts Per Million).

Rekomendasi untuk bekerja di daerah dengan kondisi API I meliputi penggunaan tanda peringatan H2S, menjaga semua peralatan keselamatan dalam kondisi kerja yang memadai, dan menyimpan peralatan di lokasi yang mudah dijangkau.

3. API Kondisi II (Bahaya Sedang)

Kondisi ini terjadi di lokasi kerja di mana konsentrasi atmosfer H2S lebih dari 10 PPM dan kurang dari 30 PPM.

Rekomendasi untuk bekerja di daerah dengan kondisi API II meliputi penggunaan tanda peringatan H2S yang mudah terbaca, menjaga jarak aman dari lokasi kerja berbahaya, memperhatikan peringatan suara dan visual, serta menyimpan peralatan keselamatan di lokasi yang mudah dijangkau.

4. API Kondisi III (Bahaya Tinggi)

Kondisi ini terjadi di lokasi kerja di mana konsentrasi atmosfer H2S lebih tinggi dari 30 PPM. Kondisi ini merupakan kondisi bahaya tinggi dari paparan H2S.

Rekomendasi untuk bekerja di daerah dengan kondisi API III adalah sebagai berikut:

  • Dua detektor H2S harus ada di setiap lokasi kerja (satu harus berupa detektor gas ber-meter dan yang lain harus berupa tipe pompa dengan tabung detektor).
  • Harus ada peralatan oksigen resusitasi.
  • Setiap lokasi kerja harus memiliki dua pintu keluar yang dapat digunakan.
  • Tanda peringatan keberadaan H2S harus dipasang pada jarak 500 kaki dari setiap lokasi kerja yang berbahaya

Cara Mendeteksi Gas H2S dengan Detektor Gas Tetap (Fixed Gas Detectors)

Detektor gas tetap (fixed gas detectors) menyediakan pemantauan gas secara konstan selama 24 jam sehari, 365 hari setahun, yang sangat penting untuk mendeteksi pelepasan gas secara acak.

Perlindungan keselamatan yang selalu ada yang diberikan oleh detektor gas tetap memungkinkan personel yang bekerja di area seperti kolom distilasi dan pabrik pengolahan kimia dapat bekerja dengan bebas - meningkatkan angka keselamatan dan produktivitas.

Sistem deteksi gas tetap lebih disukai di banyak area minyak dan gas karena memberikan perlindungan keselamatan gas yang konstan, memantau kebocoran gas, dan memberikan peringatan baik suara maupun visual ketika tidak ada personel di lokasi.

Keuntungan Detektor Gas Tetap:

  • Pemantauan keselamatan gas yang konstan selama 24 jam sehari, 365 hari setahun.
  • Pemantauan deteksi gas yang kontinu untuk melindungi area kerja.
  • Memberikan peringatan dini jika ada kebocoran gas berbahaya.
  • Meningkatkan keselamatan personel dan produktivitas di lingkungan kerja.

Dengan menggunakan detektor gas tetap, risiko paparan gas berbahaya seperti H2S dapat diminimalkan, dan personel dapat dengan aman bekerja di lingkungan yang berpotensi berbahaya tanpa khawatir akan risiko yang tak terdeteksi secara tepat waktu.

Cara Mendeteksi Gas H2S dengan Detektor Gas Portabel (Portable Gas Detectors)

Detektor gas portabel (portable gas detectors) menyediakan solusi yang sangat baik untuk deteksi dan pemantauan gas hidrogen sulfida (H2S) di antara gas berbahaya lainnya.

Ada banyak manfaat penggunaan detektor gas portabel yang berbeda dibandingkan dengan penggunaan sistem deteksi tetap (fixed point detection).

Penggunaan detektor gas portabel memungkinkan personel bebas bergerak antara area kerja dengan keyakinan bahwa mereka membawa perangkat keselamatan mereka untuk mendeteksi dan memberi peringatan adanya gas berbahaya.

Perbedaan Antara Detektor Gas Portabel dan Tetap:

1. Panjang dan Kontinuitas Deteksi

Deteksi gas portabel hanya aktif ketika digunakan oleh personel yang membawanya dan perlu diaktifkan secara manual. Sementara itu, sistem deteksi gas tetap memberikan pemantauan gas yang konstan selama 24/7 tanpa intervensi manusia.

Hal ini berarti sistem deteksi tetap memberikan perlindungan keselamatan yang berkelanjutan bahkan saat tidak ada personel di area kerja.

2. Fleksibilitas dan Portabilitas

Detektor gas portabel sangat fleksibel dan mudah dibawa ke area kerja yang berbeda.

Karena portabel, personel dapat menggunakannya saat bekerja di lokasi yang berbeda atau saat inspeksi dan pemeliharaan di area yang sulit dijangkau oleh sistem deteksi tetap.

Namun, karena portabel, detektor gas ini harus diuji, diisi ulang baterai, dan memiliki pasokan daya sendiri.

Detektor gas tetap, di sisi lain, terhubung secara permanen ke sistem kelistrikan atau daya lainnya dan tidak memerlukan perawatan baterai yang terus-menerus.

Namun, keterbatasan fleksibilitas dapat terjadi karena detektor tetap tidak dapat dipindahkan ke lokasi kerja yang berbeda dengan mudah.

Detektor gas portabel sangat bermanfaat untuk situasi di mana mobilitas dan fleksibilitas dibutuhkan, seperti ketika personel bekerja di berbagai lokasi atau ketika melakukan inspeksi lapangan.

Sementara itu, sistem deteksi gas tetap menawarkan perlindungan keselamatan yang konstan dan dapat diandalkan di area kerja yang kritis dan membutuhkan pemantauan gas berkelanjutan.

Keuntungan Detektor Gas Portabel:

  • Kemampuan untuk membawa deteksi gas secara portabel ke berbagai area kerja.
  • Ideal untuk personel yang memerlukan fleksibilitas dan mobilitas tinggi.
  • Pemberian peringatan dini adanya gas berbahaya di lokasi kerja yang sulit dijangkau.
  • Meningkatkan keselamatan individu yang bekerja di lokasi yang berbeda atau sulit diakses.

Dalam industri minyak dan gas, baik detektor gas tetap maupun portabel memiliki peran kritis dalam melindungi karyawan dan personel dari paparan gas berbahaya seperti H2S.

Keduanya menawarkan keuntungan masing-masing dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lingkungan kerja yang spesifik.

DAPATKAN PENAWARAN MENARIK DENGAN MENGISI FORMULIR INI




DISCLAIMER:

Produk KARBON AKTIF dan media filter yang Ady Water jual memiliki fungsi untuk PENJERNIHAN / PENYARINGAN AIR, bukan untuk tujuan:
1. Obat-obatan
2. Bahan peledak
3. Bahan berbahaya

Segala penyalahgunaan produk diluar tujuan sebenarnya bukan merupakan tanggungjawab ADY WATER.